Minggu, 27 Maret 2016

WAJAH SERAM HATI LEMBUT

   WAJAH SERAM HATI LEMBUT


Versi : Anak Pedesaan
Pencipta: Diki Ahmad Fauzi
Tanggal Pembuatan : 28 Desember 2015 / 5 Januari 2016

D



isebuah desa kecil, ada seorang anak laki-laki yang bernama Dodo, Dodo mempunyai 4 sahabat yang sangat setia yaitu Andri, Aisyah, Arin dan Jojon. Dodo dan lainnya menghabiskan liburan akhir tahun dengan berkebun. Ayah dan Ibu Dodo adalah petani, Suatu hari, ia pergi ke kebun bersama orangtuanya, dan kawan-kawannya. Ada mitos dari warga setempat bahwa di kedalaman hutan di dekat desa tersebut ada raksasa yang katanya bertubuh besar dan berwajah menyeramkan, belum diketahui pasti raksasa itu jahat atau baik, namun warga tetap waspada.
Saat itu Dodo mengajak Andri dan yang lainnya main ke dalam hutan tersebut karena penasaran ingin mengetahui raksasa yang selama ini menjadi buah bibir warga. “Temen-temen, aku penasaran ingin tahu raksasa di dalam hutan yang selalu dibicarakan sama orang-orang, mending kita masuk dan cari rakasasa itu kedalam hutan, setuju gak ?” lalu Aisyah menjawab dengan ketakutan “Haduh Do, gimana ya, aku takutnya raksasa ita jahat, kalo raksasa itu jahat, entar kita dimakan lagi ihhh… aku takut Do” “Ah kamu ini penakut, tenang gak akan apa-apa kok asal kamu harus yakin sama dirimu sendiri” Andri juga menjawab “Bener tuh kata Dodo” Kata Jojon “ho’o aku setuju sama Dodo” “Emang kamu gak takut Jon, Bukanya kamu itu cowok penakut” saut si Arin “hmm… ya emang aku penakut sih, tapi apa salahnya aku mencoba” kata Arin “awas kalo kamu sampe ngompol d celana, aku hajar kamu” “hus udah jangan pada berdebat” “hmm… ok lah kalo begitu, eh tapi jangan sekarang do, soalnya udah mau malem” “yaudah besok aja, biar kita bisa nyiapin barang-barang dan makanan yang kita perlukan, jadi sampai jumpa besok kawan. Dah..”
Keesokan harinya. Pagi-pagi mereka sudah menyiapkan semua perlengkapan dan meminta do’a restu dari orangtua mereka. Setelah itu sebelum berangkat mereka berkumpul bersama dan berdo’a agar diselamatkan  dijalan. Saat itu Dodo yang memimpin do’a “sebelum berangkat mari kita panjatkan do’a, berdo’a mulai” setelah selesai berdo’a mereka melanjutkat petualangan kedalam hutan yang selalu dikatakan ada raksasa menyeramkan di dalamnya. Di tengah-tengah perjalan tiba-tiba Arin kebelet pegen pipis, “aduh, temen-temen aku kebelet mau pipis nih. Anter dong” “yuk aku anter” kata si Jojon, “ih amit-amit aku kan cewek, mana mungkin aku di anter pipis sama cowok” “hehe becanda aja” lalu kata Aisyah “hus, yaudah aku yang antar” “ya jangan lama-lama” kata Dodo ternyata mereka semua tak menyadari bahwa mereka sedah sampai di dalam hutan. Saat Arin selesi pipis, tiba-tiba terdengar ada suara langkah kaki, tapi Arin dan Aisyah mengabaikannya. “sstt, rin kamu denger suara gak ?” “ia aku denger, suara hewan atau apa kali, udah ah kita samperin lagi temen-temen, kasihan mereka udah nunggu lama” “hmm yaudah, yuk”. “maaf ya temen-temen, kalian nunggu lama” kata Arin, “ya gapapa kok, santai aja” jawab Dodo. Lalu mereka melanjutkan perjalanan. Saat di perjalanan tiba-tiba Aisyah beteriak ketakutan “aaaaaaaa… temen-temen…!!!” lalu Dodo dan yanglainnya menghampiri Aisyah “ada apa Aisyah ?” Tanya Dodo, “lihat disitu ada jejak kaki besar” “mana?, dimana?” “itu disitu” Aisyah menunnjuk kearah bawah dekat kakinya, dan ternyata benar disitu ada jejak kaki raksasa, di tengah keributan tiba-tiba ada suara geraman dan suara langkah kaki yang sepertinya itu adalah raksasa. Mereka mengintip raksasa itu dari kejauhan, lalu tak sengaja Jojon menginjak rantingkayu yang ada dibelakangnya. Seketika raksasa itu melirik kearah Dodo dan kawan-kawan, dan Jojon lari duluan “Lari…”kata Jojon sambil teriak, semuanya lari dan Dodo melihat kearah raksasa itu, dari raut wajah si raksasa itu, sepertiny dia ingin menyampaikan sesuatu. Lalu Dodo berhenti “kenapa berhenti ?, ayo cepat lari” “tunggu dulu jon, sepertinya ada yang ingin dia sampaikan pada kita” “ya, rahang dan gigi baunya, dia akan memakan kita, ayo cepat lari !!!” “tidak, dia tidak akan memakan kita” seketika raksasa berhenti didepan mereka. Lalu Dodo bertanya pada raksasa tersebut “wahai raksasa, kenapa kau tidak memakan aku dan teman-temanku ?” raksasa belum menjawab, kata Arin “lihat wajahnya, sangat menyeramkan” “Do, ayo Do kita lari !” suruh Aisyah sambil ketakutan, dan juga Jojon dia tubuhnya gemeteran karena ia ketakutan juga. “memang semua manusia bilang seperti itu padaku, aku selalu dibilang menyeramkan, aku selalu dibilang jelek, dan aku sering dijelek-jelekan oleh semua manusia, dan baru kali ini aku menemukan manusia seberani kalian, biasanya jika ada manusia masuk kesini dan bertemu aku, mereka selalu lari ketakutan, padahal aku tidak akan memakan mereka” jawab raksasa dengan suara yang menyeramkan “oh, jadi begitu, lalu kamu suka makan apa dihutan ini ? hewan, atau tumbuhan atau yang lainnya ? dan apa saja yang kau lakukan dihutan ini ?” ya, aku tidak memakan mahluk hidup lainnya kecualu buah-buahan dan sayur-sayuran, kerjaan aku disini hanya mencari makanan dan member makan hewan-hewan yang ada di hutan ini, tapi… kenapa aku selalu dijauhi manusia, kenapa aku selalu dibenci oleh manusia, aku memang jelek, aku memang menyeramkan tapi.. aku juga masih punya hati” jawab raksasa sambil bersedih. Kata Dodo “tenanglah sekarang disini ada kami, kami mau kok jadi teman kamu” “wah ternyata aku tak menyangka baha kamu itu raksasa yang baik hati” “ya ya, 0k lah aku mau jadi teman kamu” saut Arin dan Aisyah. Namun Jojon masih gemeteran, lalu Dodo menepuk pundaknya dan berkta “woy kamu takut ya ? katanya pemberani tapi kok malah ciut sihk hahaha” ejek Dodo pada Jojon, tak sengaja Dodo melihat kearah celana Jojon yang basah karena mengompol, lalu Dodo pun mengejeknya lagi “wah wah wah… tak ku sangka, ternyata kamu ngompol di celana, haduh Jon Jon” “ih… jijik tau, dasar jorok kamu!” kata Aisyah sambil berteriak “udah ganti dulu celana sana jijik tau” ia ia, maaf aku bikin kalian jijik”. Setelah itu raksasa pun mengajak Dodo dan teman-teman jalan-jalan di sekitar hutan sambil melihat kebiasaan yang sering raksasa itu lakukan.
Dan sesudah selesai jalan-jalan di hutan, raksasa di ajak ke pedsaan untuk membuktikan, bahwa dirinya tidak jahat dan tidak suka memakan manusia dan hewan. Lalu raksasa itu mau di aja oleh Dodo. Sesampainya didesa, Dodo mengumpulkan semua warga desa, dan menjelaskan semuanya tentang raksasa tersebut. Dan wraga percaya pada apa yang dikatakan Dodo dan teman-temannya. Dan akihrnya semuanya merasa aman dan tentram.

Pesan dari cerita ini :
Janganlah melihat orang dari luarnya saja, wajah jelek dan menyeramkan, belum tentu hatinya jelek dan menyeramkan. Intinya kita bersahabat ataw berteman itu apa adanya, tidak memandang perbedaan, dan kita juga harus saling memahami satu samalain. Ataw jika untuk kaum muda, jika cinta tak usah pandang luar, tapi fahamilah hatinya. Yang tampan ataw cantik belum tentu hatinya setampan ataw secantik wajahnya.